KM 0

KM 0

Rabu, 16 Maret 2011

MENJADI MANUSIA YANG BAIK (filsafat ilmu)

MENJADI MANUSIA YANG BAIK
Etika Kewajiban Dan Etika Keutamaan
Etika kewajiban menpelajari prinsip-prinsip dan aturan-aturan moral yang berlaku untuk suatu berbuatan. Etika ini menunjukkan norma-norma dan prinsip-prinsip mana yang perlu di terapkan dalam hidup moral kita, lagi pula urutan pentingnya yang berlaku di antaranya. Jika terjadi konflik antara dua prinsip moral yang tidak dapat dipenuhi sekaligus, etika ini mencoba menentukan yang mana yang harus diberi prioritas. Pendeknya, etika kewajiban menilai benar salahnya kelakuan kita yang berpegang pada norma dan prinsip moral.
Etika keutamaan menyoroti perbuatan satu demi satu, apakah sesuai dengan niali moral, tetapi lebih menfokuskan manusia itu sendiri. Etika ini mempelajari sifat watak yang dimiliki manusia. Etika kemanusiaan tidak menyelidiki apakah perbuatan kita baik atau buruk, melainkan apakah kita sendiri orang baik atau buruk.
Menurut pandangan Frankena bahwa etika kewajiban dan etika keutamaan melengkapi satu sama lain. Etika kewajiban membutuhkan etika keutamaan dan sebaliknya, etika keutamaan membutuhkan etika kewajiban.
Alasan mengapa etika kewajiban membutuhkan etika keutamaan yaitu jika kita menaati prinsip dan norma moral, kita belum tentu menjadi manusia yang sungguh-sungguh baik secara moral. Berpegang pada norma moral memang merupakan syarat bagi perilaku yang baik. Akan tetapi membatasi diri pada norma saja belum cukup untuk dapat disebut orang yang baik dalam arti sepenuhnya. Pohon yang baik dengan sendirinya akan menghasilkan buah yang baik. Etika keutamaan langsung bertujuan membuat manusia menjadi seperti pohon yang baik, sehingga tidak bisa lain perbuatannya akan baik juga. Di sisi lain etika keutamaan membutuhkan juga etika kewajiban. Dengan cara membedakan dua sifat watak karena kita menerima sebagai morma moral “jangan membunuh orang yang tidak bersalah” dan “kita harus memperlakukan orang dengan adil”. Ada pendapat bahwa kedua etika ini belum tercapai keseimbangan yang memuaskan. Etika keutamaan besifat tambahan, sedangkan etika kewajiban dianggap pokok.
Keutamaan Dan Watak Moral
Keutamaan adalah disporsisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. Ada beberapa unsur dalam keutamaan:
• Keutamaan adalah suatu disporsisi, artinya suatu kecenderungan tetap. Keuatamaan adalah sifat watak yang ditandai stabilitas. Sifat watak yang berubah-ubah tidak merupakan keutamaan. Keutamaan adalah sifat wajib yang sudah mendarah daging pada seseorang, tapi tidak semua sifat baik adalah keutamaan.
• Keutamaan berkaitan dengan kehendak. Keutamaan adalah dirposisi yang membuat kehendak tetap cenderung ke arah tertentu.
• Keutamaan kiperoleh melalui jalan membiasakan diri dan karena itu merupakan hasil latihan. Keutamaan tidak dimiliki manusia sejak lahir. Pada masa anak-anak seorang belum berkeutamaan karena anak belum punya kesadaran moral.
• Keutamaan berbeda dengan ketrampilan. Sama dengan keutamaan, ketrampilan pun direroleh melalui latihan, dan bersiri korelatif. Ada beberapa macam ketrampilan:
1. Ketrampilan hanya memungkinkan orang melakukan jenis perbuatan. Sedangkan keutamaan tidak terbatas pada satu jenis perbuatan saja.
2. Ketrampilan maupun keutamaan berciri korelatif. Persamannya sama-sama membantu suatu kesulitan awal. Sedangkan perbedaannya, ketrampilan kesulitan bersifat teknis. Dalam hal keutamaan, kesulitan derkaitan dengan kedendak.
3. Sifat teknis ketranpilan dapat diperoleh dengan membaca buku, mengikuti kursus, dan melatid diri.
4. Menurut aristoteles dan thomas aquinas, orang yang mempunyai ketrampilan membuat kesalahan, ia tidak akan kehilangan ketrampilan, seandainya ia melakukan kesalahan dengan sengaja. Sedangkan membuat kesalahan dengan tidak sengaja, justru mengkibatkan ia kehilangan klaim untuk menyebut diri orang yang berketrampilan.
• Sebagai lawan keutamaan, keburukan pun adalah disporsisi watak yang diperoleh seseorang dan memungkinkan dia berperilake secara moral. Suatu perbedaan ialah bahwa keburukan tidak diperoleh dengan “melawan arus”, sebaliknya keburukan terbentuk dengan mengikuti “arus” spontan.
Menurut W.K.Frankena, ada dua keutamaan pokok yaitu kebaikan hati dan keadilan. Kemudian menurut Thomas Aquinas, ia menambahkan tiga keutamaan teologis yaitu kepercayaan, pengharapan dan kasih sayang. Di dalam kalangan kristen terdapat tujuh keutamaan pokok yaitu empat bersifat manusiawi dan tiga bersifat teologis.
Menurut Aristoteles, kebijaksanaan tidak merupakan keutamaan moral, melainkan keutamaan intelektual. Artinya kebijakasanaan sebagai keutamaan tidak menyempurnakan kehendak, melainkan intelek manusia.
Keutamaan Dan Ethos
Keutamaan membuat manusia menjadi baik secara pribadi, namun tedapat suatu karakteristik yanh membuat kelompok menjadi baik secara moral justru sebagai kelompok yaitu ethos. Ethos menunjukkan kepada suasana khas yang meliputi kerja atau profesi. Contoh dari ethos yaitu profesi seorang dokter. Ethos dalam arti ini adalah nilai-nilai luhur dan sifat-sifat baik yang terkandung dalam profesi medis. Ethos suatu profesi sebagian beser tercermin dalam kode etik untuk profesi bersangkutan.
Orang Kudus Dan Pahlawan
Dalam menpelajari mutu moral perbuatan-perbuatan manusia, teori-teori etika siasanya membedakan tiga kategori perbuatan.
1. Perbuatan yang merupakan kewajiban begitu saja dan harus dilakukan.
2. Ada perbuatan yang dilarangsecara moral dan tidak boleh dilakukan.
3. Perbuatan yang dapat diizinkan dari sudut moral, dalam arti tidak dilarang dan tidak diwajibkan.
Perbuatan semacam itu disebut “super-erogatiris” artinya perbuatan melakukan lebih dari pada yang dituntut. Orang justru bisa memiliki kualitas moral sangat tinggi bahkan sampai dianggap kudus atau pahlawan atau perbuatan jenis terakhir.“Kudus” dipakai juga dalam arti semata-mata etis, terlepas dari segala konotasa religius. Dan “Pahlawan” sering kita katakan tanpa madsud moral apa pun, misalnya pada juara bulu tangkis gelar “pahlawan dunia olah raga”. Tapi kadang-kadang kita sering sebut seorang kudus atau pahlawan hanya untuk menilai dia dari segi moral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar