KM 0

KM 0

Sabtu, 12 Maret 2011

filsafat ilmu


MENJADI MANUSIA YANG BAIK
Etika Kewajiban Dan Etika Keutamaan
            Etika kewajiban menpelajari prinsip-prinsip dan aturan-aturan moral yang berlaku untuk suatu berbuatan. Etika ini menunjukkan norma-norma dan prinsip-prinsip mana yang perlu di terapkan dalam hidup moral kita, lagi pula urutan pentingnya yang berlaku di antaranya. Jika terjadi konflik antara dua prinsip moral yang tidak dapat dipenuhi sekaligus, etika ini mencoba menentukan yang mana yang harus diberi prioritas. Pendeknya, etika kewajiban menilai benar salahnya kelakuan kita yang berpegang pada norma dan prinsip moral.
            Etika keutamaan menyoroti perbuatan satu demi satu, apakah sesuai dengan niali moral, tetapi lebih menfokuskan manusia itu sendiri. Etika ini mempelajari sifat watak yang dimiliki manusia. Etika kemanusiaan tidak menyelidiki apakah perbuatan kita baik atau buruk, melainkan apakah kita sendiri orang baik atau buruk.
            Menurut pandangan Frankena bahwa etika kewajiban dan etika keutamaan melengkapi satu sama lain. Etika kewajiban membutuhkan etika keutamaan dan sebaliknya, etika keutamaan membutuhkan etika kewajiban.
            Alasan mengapa etika kewajiban membutuhkan etika keutamaan yaitu jika kita menaati prinsip dan norma moral, kita belum tentu menjadi manusia yang sungguh-sungguh baik secara moral. Berpegang pada norma moral memang merupakan syarat bagi perilaku yang baik. Akan tetapi membatasi diri pada norma saja belum cukup untuk dapat disebut orang yang baik dalam arti sepenuhnya. Pohon yang baik dengan sendirinya akan menghasilkan buah yang baik. Etika keutamaan langsung bertujuan membuat manusia menjadi seperti pohon yang baik, sehingga tidak bisa lain perbuatannya akan baik juga. Di sisi lain etika keutamaan membutuhkan juga etika kewajiban. Dengan cara membedakan dua sifat watak karena kita menerima sebagai morma moral “jangan membunuh orang yang tidak bersalah” dan “kita harus memperlakukan orang dengan adil”. Ada pendapat bahwa kedua etika ini belum tercapai keseimbangan yang memuaskan. Etika keutamaan besifat tambahan, sedangkan etika kewajiban dianggap pokok.
Keutamaan Dan Watak Moral
            Keutamaan adalah disporsisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. Ada beberapa unsur dalam keutamaan:
·         Keutamaan adalah suatu  disporsisi, artinya suatu kecenderungan tetap. Keuatamaan adalah sifat watak yang ditandai stabilitas. Sifat watak yang berubah-ubah tidak merupakan keutamaan. Keutamaan adalah sifat wajib yang sudah mendarah daging pada seseorang, tapi tidak semua sifat baik adalah keutamaan.
·         Keutamaan berkaitan dengan kehendak. Keutamaan adalah dirposisi yang membuat kehendak tetap cenderung ke arah tertentu.
·         Keutamaan kiperoleh melalui jalan membiasakan diri dan karena itu merupakan hasil latihan. Keutamaan tidak dimiliki manusia sejak lahir. Pada masa anak-anak seorang belum berkeutamaan karena anak belum punya kesadaran moral.
·         Keutamaan berbeda dengan ketrampilan. Sama dengan keutamaan, ketrampilan pun direroleh melalui latihan, dan bersiri korelatif. Ada beberapa macam ketrampilan:
1.      Ketrampilan hanya memungkinkan orang melakukan jenis perbuatan. Sedangkan keutamaan tidak terbatas pada satu jenis perbuatan saja.
2.      Ketrampilan maupun keutamaan berciri korelatif. Persamannya sama-sama membantu suatu kesulitan awal. Sedangkan perbedaannya, ketrampilan kesulitan bersifat teknis. Dalam hal keutamaan, kesulitan derkaitan dengan kedendak.
3.      Sifat teknis ketranpilan dapat diperoleh dengan membaca buku, mengikuti kursus, dan melatid diri.
4.      Menurut aristoteles dan thomas aquinas, orang yang mempunyai ketrampilan membuat kesalahan, ia tidak akan kehilangan ketrampilan, seandainya ia melakukan kesalahan dengan sengaja. Sedangkan membuat kesalahan dengan tidak sengaja, justru mengkibatkan ia kehilangan klaim untuk menyebut diri orang yang berketrampilan.
·         Sebagai lawan keutamaan, keburukan pun adalah disporsisi watak yang diperoleh seseorang dan memungkinkan dia berperilake secara moral. Suatu perbedaan ialah bahwa keburukan tidak diperoleh dengan “melawan arus”, sebaliknya keburukan terbentuk dengan  mengikuti “arus” spontan.
Menurut W.K.Frankena, ada dua keutamaan pokok yaitu kebaikan hati dan keadilan. Kemudian menurut Thomas Aquinas, ia menambahkan tiga keutamaan teologis yaitu kepercayaan, pengharapan dan kasih sayang. Di dalam kalangan kristen terdapat tujuh keutamaan pokok yaitu empat bersifat manusiawi dan tiga bersifat teologis.
Menurut Aristoteles, kebijaksanaan tidak merupakan keutamaan moral, melainkan keutamaan intelektual. Artinya kebijakasanaan sebagai keutamaan tidak menyempurnakan kehendak, melainkan intelek manusia.
Keutamaan Dan Ethos
            Keutamaan membuat manusia menjadi baik secara pribadi, namun tedapat suatu karakteristik yanh membuat kelompok menjadi baik secara moral justru sebagai kelompok yaitu ethos. Ethos menunjukkan kepada suasana khas yang meliputi kerja atau profesi. Contoh dari ethos yaitu profesi seorang dokter. Ethos dalam arti ini adalah nilai-nilai luhur dan sifat-sifat baik yang terkandung dalam profesi medis. Ethos suatu profesi sebagian beser tercermin dalam kode etik untuk profesi bersangkutan.
Orang Kudus Dan Pahlawan
            Dalam menpelajari mutu moral perbuatan-perbuatan manusia, teori-teori etika siasanya membedakan tiga kategori perbuatan.
1.      Perbuatan yang merupakan kewajiban begitu saja dan harus dilakukan.
2.      Ada perbuatan yang dilarangsecara moral dan tidak boleh dilakukan.
3.      Perbuatan yang dapat diizinkan dari sudut moral, dalam arti tidak dilarang dan tidak diwajibkan.
Perbuatan semacam itu disebut “super-erogatiris” artinya perbuatan melakukan lebih dari pada yang dituntut. Orang justru bisa memiliki kualitas moral sangat tinggi bahkan sampai dianggap kudus atau pahlawan atau perbuatan jenis terakhir.“Kudus” dipakai juga dalam arti semata-mata etis, terlepas dari segala konotasa religius. Dan “Pahlawan” sering kita katakan tanpa madsud moral apa pun, misalnya pada juara bulu tangkis gelar “pahlawan dunia olah raga”. Tapi kadang-kadang kita sering sebut seorang kudus atau pahlawan hanya untuk menilai dia dari segi moral.

FOTOSINTESIS biokimia 2


FOTOSINTESIS
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Fotosintesis juga dapat di artikan proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu.
Hasil dari Fotosintesis adalah glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Yang digunakan dalam proses fetosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.
Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.
1.      Fotosintesis pada tumbuhan
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Reaksi penghasil glukosa :
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.

2.      Proses fotosintesis

Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi. Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan fotosintesis. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis disebut fotosintat, biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi ATP dan NADPH. Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula.
Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet (< 400 nm). Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung beberapa pigmen.
3.      Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air dan cahaya matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.
Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap cahaya matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II akan mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim. Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid. Dengan menggunakan elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II adalah
2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- → 4H+ + O2 + 2PQH2

Description: Description: D:\DATA PENTING\Fotosintesis - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas_files\450px-Reaksiterang.png
Reaksi terang dari fotosintesis pada membran tilakoid
Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid. Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah
2PQH2 + 4PC(Cu2+) → 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen)
Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu. Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin. Reaksi keseluruhan pada PS I adalah
Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) → 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+)
Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi ini dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase. Sehingga reaksinya adalah:
4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+ → 4Fd (Fe3+) + 2NADPH
Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase. ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan H+ melintasi membran tilakoid. Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi keseluruhan yang terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut
Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O → ATP + NADPH + 3H+ + O2

4.      Reaksi gelap

Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat. Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco. Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxilase.

pengolahan limbah (kimia lingkungan)

Pengolahan limbah

BANDUNG (kompas) - Untuk mengurangi efek polusi dari industri tekstil berbahan baku batu bara, Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, serta asosiasi pengusaha tekstil Jabar setahun lalu sepakat membangun tempat pengolahan limbah batu bara. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Jabar Ade Sudradjat Usman,mengatakan sebagian besar industri tekstil di Jabar menggunakan bahan baku batu bara. Karena itu, diperlukan tempat pengolahan limbah industri batu bara khusus yang mampu mengolah limbah udara dan darat. (kamis, 10 april 2008)

 
Penyebab :
  Kepala Bidang Standardisasi Kompetensi Personel dan Lembaga Jasa Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup Noer Hadi   menyebutkan,   Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 /MENLH/3/1995 mengatur baku mutu emisi nasional, seperti industri besi dan baja, tekstil, pulp dan kertas, serta industri pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara.
  Menurut Noer, baku mutu emisi industri berbahan baku batu bara menentukan batas maksimum partikel 150 miligram/m3, sulfur dioksida (SO2) 750 miligram/m3, nitrogen oksida (NO2) 850 miligram/m3, dan opasitas 20 persen.
Penanggulangan :
  Tempat pengendali pencemaran udara dan darat telah dibangun di Majalaya, Kabupaten Bandung. Tempat pengolahan limbah industri berbahan batu bara, menjadi lokasi pembuangan akhir bagi 60 pabrik tekstil di Jabar. Dengan sistem pengelolaan itu limbah udara dan darat dari pembakaran batu bara dapat dipadatkan. Hasil pemadatan limbah dapat diubah menjadi barang yang bernilai tambah, seperti batako, paving block, atau genteng.